Audit seo website adalah langkah krusial ketika trafik Anda stagnan padahal konten sudah diupdate. Anda tidak sendirian. Ini adalah perasaan “buntu” yang umum dialami pemilik bisnis dan marketer. Seringkali, masalahnya bukanlah kurangnya konten baru, tetapi adanya masalah tersembunyi yang menahan performa situs Anda.
Anda tidak bisa memperbaiki apa yang tidak Anda ketahui. Di sinilah diagnosis yang tepat berperan.
Sebagai seorang SEO Strategist, saya tahu bahwa “audit” terdengar teknis dan menakutkan. Tetapi sebenarnya, ini adalah proses diagnosis yang logis. Anda tidak perlu menebak-nebak lagi. Panduan ini akan memandu Anda sebagai seorang “detektif” langkah demi langkah, menggunakan alat gratis yang mungkin sudah Anda miliki, terutama Google Search Console (GSC).
Kita akan menyelidiki tiga pilar utama, yaitu kesehatan teknis, optimalisasi on-page, dan profil off-page. Anggap ini sebagai resep yang harus diikuti secara berurutan, bukan sekadar teori.
Daftar isi
ToggleSebelum kita berlari, kita harus pastikan bisa berjalan. Langkah paling fundamental adalah memeriksa apakah Google “melihat” halaman Anda. Jika Google tidak dapat menemukan atau mengindeks situs Anda, semua upaya SEO lainnya akan sia-sia.
Mulailah dengan membuka Google dan mengetik site:domainanda.com. Periksa apakah jumlah hasil yang muncul di Google terasa masuk akal dibandingkan jumlah halaman di situs Anda.
Untuk data yang lebih akurat, gunakan Google Search Console (GSC). Di dalam GSC, langsung buka laporan “Pages” (Cakupan). Fokus Anda adalah pada dua tab utama: “Not indexed” (Tidak diindeks) dan “Indexed” (Diindeks). Anda harus menyelidiki halaman-halaman penting yang mungkin masuk ke “Not indexed” dan mencari tahu alasannya.
Baik, Google bisa melihat kita. Sekarang, mari kita ‘buka kap mesin’ dan mencari “kerusakan” yang jelas. Bagian teknis ini adalah inti dari audit seo website yang sering terlewat oleh pemula.
Kita akan melakukan perayapan singkat untuk menemukan masalah teknis skala besar yang bisa menghambat pengguna atau crawler Google.
Jalankan perayapan dasar pada situs Anda. Anda bisa menggunakan Screaming Frog (gratis untuk 500 URL) atau Ahrefs Webmaster Tools (gratis) untuk ini. Fokuslah mencari masalah umum seperti:
Kesehatan teknis bukan hanya soal error. Ini juga soal pengalaman pengguna. Google tidak akan merekomendasikan situs yang lambat atau sulit digunakan di ponsel, karena ini membuat pengunjung frustrasi.
Periksa skor kecepatan dan kegunaan seluler situs Anda. Untuk ini, andalkan GSC dan Google PageSpeed Insights.
Di dalam GSC, buka laporan “Core Web Vitals”. Periksa apakah URL Anda terdaftar sebagai “Poor” (Buruk) atau “Needs improvement” (Perlu perbaikan). Jangan lupa buka juga laporan “Mobile Usability” untuk melihat halaman mana saja yang bermasalah saat dibuka di ponsel.
Sekarang kita masuk ke bagian yang menarik. Kita beralih ke on-page, tetapi kita tidak akan menganalisis semua halaman. Itu buang-buang waktu. Kita akan mencari “peluang emas” atau low-hanging fruit di data Anda.
Temukan halaman mana yang mendapat banyak impression (tayangan) tetapi sedikit click (klik), atau halaman yang “nyaris” masuk halaman satu Google. Alat utama Anda di sini adalah Google Search Console (laporan “Performance” / Performa).
Fokus Anda di GSC akan terbagi dua.
Pertama, klik “Pages” (Halaman) di laporan Performa. Sortir berdasarkan Impressions. Cari halaman dengan Impressions tinggi tapi CTR (Click-Through Rate) rendah. Ini seringkali berarti judul Anda tidak menarik.
Kedua, klik “Queries” (Kueri). Filter berdasarkan Position (Posisi) > 10. Ini adalah kata kunci tempat Anda berada di halaman 2. Ini adalah target prioritas Anda untuk dioptimalkan.
Anda sudah punya daftar halaman dan kueri dari Langkah 4. Sekarang, kita akan “membedah” halaman-halaman tersebut satu per satu. Ini adalah inti dari audit seo website yang berfokus pada on-page.
Periksa apakah halaman prioritas Anda benar-benar menjawab search intent (maksud pencarian) dari kueri target. Gunakan CMS Anda (seperti WordPress) dan Google Search (untuk melihat siapa pesaing Anda di halaman 1).
Sebagai checklist seo on page dasar, perhatikan hal-hal berikut:
Bagi pemula, memahami apa itu seo on page sangat krusial. Ini adalah proses mengoptimalkan semua elemen di dalam halaman Anda untuk mendapatkan ranking yang lebih baik, dan inilah yang sedang kita lakukan sekarang.
Konten yang hebat tidak ada artinya jika terisolasi atau sulit ditemukan. Cara Anda menghubungkan halaman-halaman Anda satu sama lain (internal linking) memberi tahu Google halaman mana yang paling penting di situs Anda.
Periksa halaman mana yang paling banyak menerima internal link. Buka Google Search Console (laporan “Links”). Di dalam laporan “Links”, lihat bagian “Internal links”. Klik “More”.
Apakah halaman teratas yang muncul adalah halaman penting Anda (layanan, produk, artikel pilar)? Atau justru halaman “Kontak” atau “Privasi” yang paling banyak ditautkan? Jika ya, Anda memiliki masalah arsitektur.
Kita sudah banyak melihat “di dalam” situs. Sekarang, kita perlu melihat “dari luar”. Siapa yang “menjamin” atau memberi “suara” (backlink) ke situs Anda? Ini adalah audit off-page cepat untuk mendiagnosis, bukan untuk membangun link.
Lihat situs apa saja yang menautkan ke situs Anda. Manfaatkan GSC (laporan “Links”) dan Ahrefs Free Backlink Checker. Di GSC, buka “Links” > “External links” > “Top linking sites”. Apakah Anda mengenali situs-situs ini? Apakah mereka relevan dengan industri Anda? Jika Anda melihat banyak situs spam atau tidak relevan, ini bisa menjadi masalah.
Anda sekarang memiliki banyak data dan temuan. Jangan panik atau merasa kewalahan. Langkah terakhir dan terpenting adalah mengubah temuan ini menjadi rencana aksi yang terstruktur.
Buat spreadsheet sederhana dan bagi temuan Anda berdasarkan Upaya (Effort) dan Dampak (Impact). Anda bisa memakai Google Sheets atau Trello untuk mengatur ini.
Prioritaskan Rencana Aksi Anda menggunakan kuadran berikut.
Ini adalah tugas-tugas yang harus Anda Lakukan Sekarang! Contohnya termasuk memperbaiki judul halaman dengan CTR rendah atau memperbaiki broken links (404) yang penting.
Ini adalah proyek besar yang perlu Anda Jadwalkan. Contohnya seperti memperbaiki Core Web Vitals secara mendalam atau menulis ulang konten pilar yang performanya buruk.
Ini adalah tugas perbaikan kecil. Anda bisa melakukannya jika ada waktu. Contohnya adalah memperbaiki alt text pada gambar-gambar di halaman lama.
Tugas-tugas ini sebaiknya Anda abaikan untuk saat ini. Fokus Anda harus pada prioritas 1 dan 2.
Menyelesaikan audit seo website ini bukanlah aktivitas sekali jadi, melainkan sebuah siklus diagnosis. Dengan mengikuti 8 langkah terstruktur ini, Anda telah mengubah kebingungan dan perasaan “buntu” menjadi sebuah rencana aksi yang jelas.
Anda tidak lagi menebak-nebak. Anda sekarang memiliki daftar tugas yang diprioritaskan untuk mulai memperbaiki dan meningkatkan performa situs Anda. Selamat bekerja!
Founder of ryandaaw.com & SatuSEO | Digital Marketing Expert with 10+ Years of Experience, Focused on Lead Generation
View all posts